Kamis, 30 Agustus 2012

modem Huawei E220 HSDPA

Setelah lama tak menulis disini, akhirnya ..berikut tulisan pertama di tahun 2009.  Singkat cerita, saya membeli modem ini sekitar satu bulan yang lalu. HSUPA (High Speed Upload Packet Access) yang katanya menjanjikan speed yang lebih cepat daripada model sebelumnya Huawei E220 HSDPA. Bentuknya pipih dengan cahaya lampu yang futuristik, bikin modem ini kelihatan lebih keren daripada model sebelumnya. Edisi khusus yang dkeluarkan untuk pelanggan Vodafone di Eropa.

Karena teman saya banyak yang memiliki edisi e220, saya ikuti cara instalasi mereka, tetapi hasilnya tidak sama. Modem ini saya terima dengan 2 jenis driver. Yang pertama, begitu dipasang, tak lama kemudian langsung muncul proses untuk instalasi Mobile Partner. Yang kedua, yaitu Vodafone Mobile Connect dalam bentuk CD Driver. Mana yang harus dipakai?
Walau di edisi sebelumnya, saya perhatikan banyak pengguna e220 menggunakan driver Huawei Mobile Connect, kenyataannya modem ini tak memerlukan driver Huawei Mobile Connect maupun Vodafone Mobile Connect. Cukup dengan menginstal driver Mobile Partner-nya saja (yang sudah ada dalam modem tsb).
Setelah instalasi Mobile Partner selesai, jalankan program ini, lalu pergi ke Tools> Options….
Untuk pelanggan baru IM2 Broom:
Lihat di sebelah kiri atas, pilih menu “Profile Management”
Buat account baru, klik “New”. Lalu beri nama “IM2″.
APN dengan pilihan “static”, diisi “indosatm2″.
Access number: *99#
Username: indosat
Password : indosat
Kemudian klik “Advance”,  rubah settingan “Authentication Protocol”-nya menjadi “PAP” lalu  Klik “Ok”
Setelah selesai, klik “SAVE”.
Di menu sebelah kiri atas, sekarang pilih “Network”
Pastikan Network type anda : WCDMA only
dengan pilihan Band: GSM800/GSM1900/WCDMA2100
Kemudian pilih tab Registration Mode: pilih manual search and register lalu klik “Refresh”.
Tunggu beberapa saat, akan muncul jaringan Indosat 3G.
Pilih Indosat 3G, lalu klik “Register”
Selesai register tadi, klik “Ok”….
Langsung deh klik “CONNECT”…
Buka browser Firefox (selanjutnya ikuti petunjuk aktivasi kartu Broom anda yang ada pada starter pack)
Untuk Pelanggan Telkomsel Flash:
Masih dengan cara yang sama, dengan setting berikut…
Buat account baru, klik “New”. Lalu beri nama “IM2″.
APN dengan pilihan “static”, diisi “flash” atau “telkomsel” atau “internet”
Access number: *99#
Username: kosong
Password : kosong
Kemudian klik “Advance”,  rubah settingan “Authentication Protocol”-nya menjadi “CHAP” lalu  Klik “Ok”
Setelah selesai, klik “SAVE”.
Di Registration Mode-nya pilih jaringan Telkomsel 3G.
Hanya sebagai sedikit tambahan, menurut saya, akses internet unlimited 3G dari Telkomsel lebih cepat dan stabil dibandingkan dengan IM2 Broom. Mungkin karena pengguna Broom yang semakin bertambah banyak, sehingga koneksi pun menjadi tidak stabil? Sayangnya, Telkomsel Unlimited belum  menyediakan layanan pre-paid Internet access seperti IM2 Broom ini. Good luck guys!

Share:

Marteri Teknik Informatika tentang Topologi Jaringan


Topologi adalah cara menghubungkan komputer atau terminal-terminal dalam suatu jaringan

Jenis-jenis topologi jaringan:
1. Topologi star network
Topologi Jaringan ini adalah node (station) berkomunikasi langsung dengan stasiun lain melalui pusat node(hub/switch).Data mengalir dati node ke pusat node dan diteruskan ke node(stasiun) tujuan. Jika salah satu segmen kabel putus, jaringan lain tidak akan terputus.
 


2. Topologi Bus
Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, di mana sepanjang kabel terdapat node-node. Sinyal dalam kabel pada topologi ini dilewatkan satu arah sehinggga memungkinkan sebuah tubrukan terjadi.



3. Topologi Ring
Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi banyak node. Sinyal mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya turbrukan. Dengan demikian pergerakan data dapat terjadi sangat cepat. Semua komputer saling tersambung membentuk lingkaran. Data yang dikirim diberi alamat tujuan sehingga dapat langsung menuju komputer yang dituju. Tiap stasiun dapat diberi repeater(transceiver) yang berfungsi sebagai Listen State, Transmit State dan Bypass State


4. Topologi Tree
Tidak semua stasiun memiliki kedudukan yang sama. Stasiun yang kedudukannya lebih tingggi menguasai stasiun di bawahnya, sehingga jaringan sangat tergantung pata stasiun yang berkedudukan lebih tinggi (hierachical topology) dan kedudukan stasiun yang sama,disebut peer topology.



5. Topologi Mesh
Topologi ini menerapkan hubungan antarsentral secara penuh. Jumlah saluran yang harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n=jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya sebuah sentral yang terpasang. Dengan demikian di samping kurang ekonomis juga relatif mahal pengoperasiannya. Topologi mesh merupakan teknologi khusus (ad hock) yang tidak dapat dibuat dengan pengkabelan. Karena sisternya yang ruit. Namun dengan menggunakan teknologi wireless maka topolori ini sangat dimungkinkan untuk diwujudkan( karna dapat dipastikan tidak akan ada kabel yang berseliweran).



6. Topologi Hybrid
Topologi ini merupakan topologi gabungan dari beberapa topologi yang ada, yang bidsa memadikan kinerja beberapa topologi yang berbeda, baik berbeda sister maupun berbeda media transmisinya.


Tipe-tipe jaringan berdasarkan jangkauan area

1. LAN(Local Area Network)
LAN dalah Jaringan komputer yang mencakup area lokal, seperti rumah kantor atau grup dari bangunan. LAN sekaran lebih banyak meggunakan teknologi IEEE 802.3 Ethernet switch atau dengan Wi-JI. Kebanyakan berjalan pada kecepatan 10, 100, atau 1000 Mbps.
Perangkat yang banyak digunakan pada LAN di antaranya adalah:
1. Hub: tergolong layer 1 dalam OSI model,berperan sebagai titik sentral untuk koneksi node dalam segman LAN
2. Bridge: sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan.
Terdapat tiga jenis bridge yang umum dijumpai:
a. Bridge Lokal: Sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.
b. Bridge Remote: Dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan(link) antara LAN untuk membuat Wide Area Network.
c. Bridge Nirkabel: Sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.
3. Switch: merupakan perangkat layer 2. Hampir sama dengan hub namun umumnya memiliki multiport dengan layer koneksi yang sama
4. Router: merupakan perangkat layer 3, yang merupakan perangkat yang lebih rumit dan cerdas

2.
 MAN (Metropolitan Area Network)
Sebuah MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antargedung dalam suatu daerah (wilayah seperti propinsi). Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan kecil ke dalam lingkunyan area yang lebih besar, seperti jaringan beberapa kantor cabang sebuah bank di dalam sebuah kota besar yang dihubungkan antara satu dengan lainnya.

3.
 WAN (Wide Area Network)
WAN adalah jaringan yang biasanya sudah menggunakan media wireless, sarana satelit ataupun kabel serat optik, karena jangkauannya yang lebih luas, bukan hanya meliputi datu kota atau antarkota dalam suatu wilayah, tetepi mulai menjangkau area otoritas negara lain.
Sebagai contoh, jaringan komputer kantor City Bank yang ada di indonesia ataupun yang ada di negara lain yang saling berhubungan, jaringan ATM Master Card, Visa Card atau Cirrus yang tersebar di seluruh dunia,dll.
Biasanya WAN lebih rumit dan sangat kompleks dibanding MAN maupun LAN. Menggunakan banyak sarana untuk menghubunakan antara LAN dan MAN ke dalam kkomunikasi global seperti interner. Meskipun demikian antara AN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda antara yang satu dengan yang lain.
Jenis-jenis koneksi WAN seperti: POST, ISDN, X.25 ,Frame Relay, ATM, SMDS, T1, T2, E1, E3, xDDSL, Dial-up Modem, Cable Modem, Terresterial Wireless, Satellite Wireless, SONET.
Share:

Kumpulan Kata Mutiara



 
“Jauhilah kebiasaan menggunjing, karena menyebabkan tiga bencana: pertama, doa tak terkabul. Kedua, amal kebaikan tak diterima. Dan ketiga, dosa bertambah” (Imam Ali bin Abi Thalib as)

 
 “Nikmat adalah sebuah ujian. Jika kamu bersyukur, nikmat itu laksana harta karun. Dan jika engkau tidak mensyukurinya, nikmat itu akan menjadi bencana” (Imam Hasan al-Mujtaba as)

“Andai dunia ini masih di anggap berharga, bukankah akhirat (tempat pahala Allah) itu jauh lebih berharga dan mulia. Andai badan ini memang diciptakan untuk mati, maka bukankah mati di jalan Allah lebih mulia. Andai rizki itu sudah terbagi berdasarkan ketentuan, maka tinggalkanlah rasa rakus terhadap dunia. Andai harta yang di kumpulkan akan di tinggalkan, mengapa harus kikir terhadap barang yang akan di tinggalkan” (Imam Husain asy-Syahid as)
Share:

Cara Budidaya Sawo


Sawo (Achras zapota) merupakan tanaman buah berupa pohon yang dapat tumbuh besar dan berbuah lebat. Daunnya yang rimbun mampu menjadi penaung dari sengatan matahari. Tanaman yang sebelumnya berada di daerah tropis Guatemala (Amerika Tengah), Mexico, dan Hindia Barat ini telah menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan urutan klasifikasi di kalangan ilmiah, sawo yang disebut neesbery atau sapodilla tergolong ke dalam famili Sapotaceae.

Buah sawo ternyata baik juga untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Maka tak heran, kini buah sawo makin banyak dijual dengan kemasan jus. Tak hanya itu, sawo ternyata juga bisa menyembuhkan beberapa penyakit.

Buah berwarna cokelat yang di daerah Sumatera Barat lebih dikenal dengan sebutan saos ini ternyata menyimpan banyak khasiat. Selain rasanya yang manis, daging buah sawo dapat digunakan untuk menyembuhkan diare. Caranya adalah sebagai berikut:
  • Ambil satu buah sawo muda dan cuci bersih.
  • Parut, lalu peras dan saring. Tambahkan sedikit air matang.
  • Minum dua kali sehari.
Cara Budidaya Tanaman Sawo

1. Pemilihan Lokasi Pertanaman

a. Iklim Tempat yang cocok Menanam Sawo
  • Tanaman ini cukup bisa menyesuaikan terhadap berbagai suhu. Akan tetapi suhu yang terlalu panas akan merusak pertumbuhan sawo.
  • Curah hujan antara 1250-2500 mm per tahun yang tersebar merata sepanjang tahun. 
  • Sawo cukup tahan terhadap gannguan angin.

b. Ketinggian tempat Sawo
  • Sawo masih dapat tumbuh cukup baik sampai ketinggian 900 m di atas permukaan laut, meskipun masih dapat tumbuh sampai ketinggian 2500 m di atas permukaan laut.

c. Tanah Sawo
  • Sawo tumbuh baik pada tanah alluvial dan tanah berpasir. Tanah liat masih cukup sesuai asal drainasenya baik.
  • Sawo cukup tahan terhadap kekeringan. 
  • Sawo tumbuh baik pada tanah dengan kisaran pH tanah antara 6 – 7.

2. Cara Budidaya Sawo

a. Perbanyakan tanaman Sawo
  • Sawo dapat diperbanyak dengan cara generatif (dengan biji) maupun secara vegetatif.
  • Kualitas buah yang dihasilkan dengan biji tidak sama dengan sifat induknya, sedangkan yang diperbanyak dengan cara vegetatif (okulasi atau sambung) keunggulan sifat induknya dapat dipertahankan.

b. Pengolahan tanah Sawo
  • Lahan disiapkan sebelum musim hujan.
  • Lahan dibersihkan dari rerumputan, dibajak, dicangkul.

c. Jarak tanam Sawo
  • Jarak tanam sekitar 8-9 m x 8-9 m, sehingga tanaman tidak akan berdekatan kalau sudah besar.
  • Air dipasang pada tempat yang akan dibuat lobang tanam.

d. Pembuatan dan pengisian lobang Sawo
  • Buat lubang-lubang dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm dengan titik tengah di tempat air.
  • Pisahkan tanah galian bagian atas dan bagian bawah.  
  • Isi lubang dengan tanah bagian atas yang dicampur pupuk kandang _ 30 kg/ lubang. 
  • Dan bairkan lobang terbuka kira-kira 2 minggu untuk mempercepat pelapukan.

e. Penanaman Sawo
  • Penanaman dilakukan pada musim hujan. 
  • Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari.  
  • Polibag dilepas dengan hati-hati jangan sampai tanah menjadi pecah.  
  • Usahakan leher akar tetap seperti pada waktu di persemaian dan bagian yang diokulasi/sambung tidak tertimbun tanah.  
  • Peneduh, mulsa, dan tanaman penutup tanah sangat baik pada awal pertumbuhan sawo.

f. Perawatan Sawo

i. Penyiraman Sawo
  • Dilakukan setiap hari sehingga tanaman tidak layu. Penyiraman harus hati-hati sebab sawo sangat peka terhadap genangan air.

ii. Pengendalian hama dan penyakit Sawo
  • Ada beberapa penyakit yang biasa menyerang sawo yaitu penyakit pink (Corticium salmonicolor) dan penyakit bercak daun (Phaeophleospora indica). Penyakit ini dapat dikendalikan dengan penyemprotan fungisida yang mengandung sulfur atau tembaga. Sedangkan hama yang menyerang sawo adalah lalat buah (Daucus dorsalis) yang memakan daging buah yang sudah matang lakukan penyemprotan fungisida misalnya dengan bubur Bordeaux dengan dosis seperti yang tertera di kemasan. Keunggulan fungisida ini adalah kemampuannya melekat lebih baik dibandingkan fungisida lain. Sejauh ini belum ada cara pengendalian hama yang cukup memuaskan.

iii. Pemangkasan bunga, ranting dan cabang Sawo
  • Sawo tidak mebutuhkan pemangkasan.
iv. Penyiangan dan penggemburan Sawo
  • Gulma harus disiangi agar tidak menjadi pesaing tanaman sawo. 
  • Penyiangan pada tanaman muda harus dilakukan dengan hati-hati. Sebaiknya dilakukan dengan mencabut gulma.  
  • Penggemburan dilakukan disekitar tanaman sawo bersamaan dengan penyiangan sehingga memberikan lingkungan yang baik bagi akar.

v. Pemupukan Sawo
  • Sawo membutuhkan 1.5 kg N, dan 0.5 kg P2O5 dan K2O per pohon. 
  • Pupuk diberikan 2 kali setahun, menjelang musim hujan untuk mendukung pertumbuhan dan menjelang musim hujan berakhir untuk mendukung produksi buah.

b. Pemanenan Sawo
  • Sawo yang berasal dari biji mulai berbuah setelah berumur 5 tahun. Sawo dari perbanyakan vegetatif bisasanya berbuah lebih cepat. 
  • Jumlah buah tergantung umur tanaman. Tanaman berumur 15 tahun dapat menghasilkan 280-300 kg buah.  
  • Sawo bisa berbuah sepanjang tahun tetapi biasanya terdapat 1 atau 2 musim panen raya.  
  • Daging buah masak akan berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan. 
  • Dari luar penampakan buah masak sulit dilihat karena daging buah dilapisi kulit yang berwarna kuning kecoklatan. Buah masak akan menghasilkan lebih sedikit getah dibandingkan buah yang belum masak. Cara yang paling mudah mengamati buah masak adalah dengan membelah buah dan melihat daging buah.
Share:

Cara Budidaya Tanaman Melinjo


Gnetum gnemon adalah nama ilmiah dari tanaman melinjo. Setiap daerah mengenalnya dengan bahasa yang berbeda. Di daerah Sunda melinjo dikenal dengan nama tangkil, orang Jawa menyebutnya dengan belinjo atau melinjo, orang melayu mengenalnya sebagai tanaman bago, sedangkan orang Kamboja menyebutnya dengan khalet. Salah satu tanaman berbiji dua ini berasal dari Asia tropik, Melanesia dan Pasifik Barat.

Bagi sebagian orang yang belum begitu mengenal melinjo, pasti yang ada dipikiran hanyalah rasa pahit atau melinjo sangat tidak dianjurkan dikonsumsi bagi penderita asam urat. Namun sangat sedikit yang tahu bahwa biji melinjo kaya antioksidan dan bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

Selama ini mengkonsumsi emping melinjo dipercaya meningkatkan asam urat. Namun menurut para ahli bukan melinjo yang membuat asam urat meningkat melainkan minyak goreng yang dipakai untuk menggoreng emping.

Kandungan Melinjo:

Nyaris belum ada penelitian mengenai Melinjo. Meski demikian beberapa pihak mempercayai Melinjo mengandung antioksidan.

Khasiat Melinjo:

Meski belum ada penelitian resmi terpublikasi, Melinjo dipercaya melancarkan proses persalinan. Selain itu daun melinjo juga dipakai untuk mengobati sakit mata. 
Cara Budidaya Tanaman Melinjo

1. Pemilihan Lokasi Pertanaman Melinjo

a. Iklim Tempat Menanam Melinjo
  • Melinjo dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah meskipun kurang subur. 
  • Daerah dengan curah hujan 2500-3000 mm per tahun cukup baik untuk pertumbuhan melinjo akan tetapi melinjo menyukai musim kemarau yang jelas.
b. Ketinggian tempat  Menanam Melinjo
  • Melinjo dapat tumbuh sampai ketinggian 1200 m diatas permukaan laut namun produksi maksimal dicapai pada ketinggian tidak lebih dari 400 m diatas permukaan laut.

c. Tanah Tempat Menanam Melinjo
  • Melinjo tidak mebutuhkan persyaratan tumbuh yang khusus berkaitan dengan tanah sehingga banyak direkomendasikan untuk program penghijauan.

2. Budidaya Tanaman Melinjo

a. Perbanyakan tanaman
  • Melinjo bisa diperbanyak dengan cara generatif maupun dengan cara vegetatif. Namun biji melinjo sangat sulit dikecambahkan sehingga perbanyakan vegetatif banyak dilakukan. Cara perbanyakan vegetatif yang banyak dilakukan adalah mencangkok sambung, dan okulasi.

b. Persiapan lahan Tanaman Melinjo
  • Tanah dibersihkan dari rerumputan, dibajak, dicangkul dan batang serta kayu yang ada disekitarnya dikumpulkan.
  • Persiapan lahan dilakukan menjelang atau sebelum musim hujan.

c. Pembuatan lobang tanam Tanaman Melinjo

  • Lobang tanam disiapkan 3-4 minggu sebelum bibit ditanam. 
  • Lobang tanam digali dengan ukuran 60 x60 x 75 cm.  
  • Tanah bagian atas dipisahkan dengan tanah bagian bawah.

d. Pemberian pupuk dasar Tanaman Melinjo
  • Pupuk kandang dengan takaran + 10 kg setiap lubang tanaman.

e. Penanaman Tanaman Melinjo
  • Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. 
  • Bibit yang akan ditanam dilepas dari polibag.  
  • Tanah yang melekat pada akar dijaga jangan sampai terlepas agar perakaran bibit tidak rusak.  
  • Penanaman dilakukan sampai batas leher akar, diusahakan akar tunggang tetap lurus.  
  • Letak akar cabang diusahakan tersebar ke segala arah.  
  • Ujung yang patah atau rusak sebaiknya dipotong.  
  • Tanah di sekitar batang dipadatkan agar tidak ada rongga-rongga udara diantara akar dan tidak terjadi genangan air.  
  • Tanaman perlu diberi penyanggah dari bambu agar tetap tumbuh tegak.

f. Perawatan Tanaman Melinjo

i. Penyiraman Tanaman Melinjo
  • Jika tidak ada hujan, penyiraman dilakukan 2 kali sehari selama dua minggu setelah ditanam, selebihnya cukup sehari sekali. 
  • Setelah tanaman tumbuh, penyiraman tetap dilakukan dengan melihat kondisi kelembaban tanah.  
  • Setelah besar penyiraman tidak perlu dilakukan, sebab akar sudah cukup mendapatkan air meskipun tanah di permukaan kelihatan kering.  
  • Untuk menghindari kelebihan air selama musim hujan, dibuatkan saluran pembuangan air di sekitar tanaman.

ii. Pemberian pupuk lanjutan 
  • Selain pupuk kandang, pupuk buatan juga perlu diberikan. 
  • Pemberian dilakukan 2 kali setahun. Menjelang musim hujan dan menjelang musim kemarau. Dosis disesuaikan dengan umur tanaman. 
  • Pemupukan dilakukan dengan cara membenamkan pupuk pada lubang yang digali sedalam 10-15 cm mengelilingi lingkaran daun terluar

iii. Penyiangan Tanaman Melinjo
  • Tujuannya untuk menghilangkan tanaman pengganggu (gulma), rerumputan liar dan tanaman merambat yang sering tumbuh di sekitar tanaman melinjo terutama ketika tanaman masih kecil (1-3 tahun). 
  • Penyiangan dapat dilakukan setiap saat.  
  • Saat penyiangan dilakukan pendangiran atau pengemburan tanah di sekeliling tanaman paling sedikit 2 kali setahun.
iv. Penyulaman Tanaman Melinjo
  • Bibit yang mati segera disulam, diganti dengan bibit baru.  
  • Penyulaman dilakukan sesegera mungkin agar pertumbuhan tanaman yang disulam tidak tertinggal.

v. Pemangkasan Tanaman Melinjo
  • Dilakukan agar tidak tumbuh terlalu tinggi, memudahkan dalam memungut hasil.
  • Mempermudah pengontrolan hama dan penyakit.  
  • Cabang akan semakin banyak sehingga bunga juga semakin banyak.  
  • Keseimbangan berat tanaman terjaga sehingga tanaman berasal dari cangkok atau stek yang perakarannya dangkal tidak mudah roboh.

vi. Pengendalian hama dan penyakit pada melinjo

Gejala dan serangan hama dan penyakit dapat dilihat pada tanaman yang diserang. Berdasarkan gejala yang tampak akan dapat diketahui jenis hama dan penyakit yang menyerang dan selanjutnya dapat ditentukan cara penanggulangannya. Gejala dari masing-masing jenis adalah sebagai berikut:
  • Permukaan daun bagian atas berbintik-bintik kuning. Gejala ini disebabkan oleh serangan kutu Leopindasaphes sp., Ischuapsis sp., dan Pseudocaspis sp. Yang mengisap cairan daun. Kutu-kutu ini diberantas dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif dimefoat, seperti Perfekthion 100 UCV. 
  • Permukaan atas daun yang berbintik merah kecoklatan atau putih. Gejala ini diakibatkan oleh serangan tungau merah (Tetranichidae). Hama ini dapat diberantas dengan menyemprotkan akarisida berbahan aktif dikofol seperti Kelthane MF atau yang berbahan aktif Femitration, seperti Agrothion.  
  • Daun layu berwarna kuning sampai kuning kemerah-merahan (merah tembaga) dan mudah rontok. Daun yang tumbuh berikutnya ukurannya menjadi lebih kecil dengan warna yang sama. Pembuluh kayu tanaman sakit tampak berwarna coklat. Penyakit ini dikenal dengan nama Layu Pembuluh Bakteri. Bakteri penyebab penyakit ini belum dapat diidentifikasi jenisnya. Penularannya melalui luka akibat alat pertanian, seperti alat pemotong. Untuk mencegah penularan lebih lanjut, alat-alat yang baru saja digunakan untuk memotong tanaman yang sakit dibersihkan. Penyakit ini belum dapat diberantas dengan pestisida. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memasukkan bagian tanaman yang sakit.  
  • Anak tulang daun berwarna coklat dan helai daun disekitarnya berwarna kuning. Pada serangan lebih lanjut, helai daun berubah menjadi coklat, kelabu dan akhirnya mati. Penyakit ini disebut penyakit “Hawar Daun Bakteri” yang disebabkan oleh bakteri Erwinia amylovora. Pengendaliannya dengan membuang bagian tanaman yang sakit.Penggunaan pestisida belum bisa mengendalikannya secara efektif.  
  • Daun bercak-bercak coklat dengan pola yang bervariasi. Bercak dapat meluas sampai ¾ bagian bagian yang bercak dapat menjadi kuning lalu mati, dengan warna putih kelabu seperti terbakar. Diantara bagian yang sehat dan mati terdapat bagian berwarna coklat tua. Penyakit ini dinamakan penyakit “Hawar Daun Cendawan” yang disebabkan oleh cendawan Gloesporium sp. Penyakit ini dapat diatasi dengan fungisida berbahan aktif Mankozet seperti Dithane M-45 WP, atau dapat juga diatasi dengan fungisida yang berbahan aktif Klorotalovil misal Dacovil 75 WP dengan cara disemprotkan. 
  • Daun bercorak bulat dengan warna coklat dikelilingi warna kuning permukaan bawah daun berwarna-warna coklat dan kelihatan lebih terang. Penyakit ini dikenal dengan nama penyakit “Antraluosa” yang disebabkan oleh Colletotrichum sp. Penyakit ini dapat ditanggulangi dengan fungisida berbahan aktif Karbendazim dan Mankozeb, seperti Delsene M X 200, atau dengan fungisida berbahan aktif Prokloraz misal Sportek 450 cc. 
Beberapa hama di atas umumnya tidak menimbulkan banyak kerusakan. Hanya Pseudolacaspis sp. yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman atau mengurangi hasil. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh populasi hama-hama itu masih dapat dikendalikan oleh musuh alaminya seperti kembang, Coccinelidae, berbagai jenis semut pemangsa (Formicidae) dan berbagai jenis laba-laba (Arachnida).
Sementara itu penyakit yang dianggap penting adalah penyakit “Layu Pembuluh Bakteri” penyakit ini dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman atau mungkin juga bisa mematikannya. Penyakit lain seperti Hawar Daun Bakteri dan Hawar Daun Cendawan perlu juga diperhatikan. Penyakit ini bisa mengurangi hasil secara tidak langsung.

Dalam kenyataan sehari-hari, hama dan penyakit di atas kurang mendapat perhatian yang serius dari petani. Hal ini mungkin disebabkan oleh serangan yang belum jelas atau merugikan. Pada suatu saat nanti mungkin serangan hama dan penyakit ini akan kelihatan jelas apabila melinjo telah diusahakan secara monokultur dalam areal yang luas.

g. Panen dan pasca panen Tanaman Melinjo

i. Panen Tanaman Melinjo
  • Hasil panen melinjo berupa buah, bunga dan daun. 
  • Buah melinjo dapat diolah menjadi tangkil, bahan baku “emping”. Buah melinjo untuk emping harus di panen apabila sudah cukup umur. Biji yang muda akan mengurangi mutu emping.  
  • Bunga dan daun yang dikenal dengan nama Kroto So yang umumnya dikonsumsi sebagai sayuran. Panen bunga dan daun muda dapat dilakukan kapan saja.  
  • Untuk mendapatkan buah yang baik dan banyak, bunga atau daun melinjo sebaiknya tidak di panen sebab akan menurunkan produksi buah.  
  • Pohon melinjo dapat dipanen setelah berumur 5 sampai 6 tahun.  
  • Masa buah melinjo terjadi 2 kali dalam setahun. Dikenal dengan panen besar (bulan Mei-Juli) dan panen kecil (bulan Oktober-Desember).

ii. Cara panen Tanaman Melinjo
  • Pemanenan dapat dilakukan dengan memanjat pohonnya, atau menggunakan galah atau tangga. Pemanenan sangat dianjurkan menggunakan tangga karena beresiko kecil. 
  • Panen dilakukan dengan memetik buah kemudian dikumpulkan dalam wadah (keranjang).  
  • Hasil pemetikan merupakan campuran melinjo tua dan melinjo muda.  
  • Sebagai tambahan dapat juga sekaligus dipanen bunga dan daun melinjo.

iii. Pasca panen Tanaman Melinjo
  • Langkah awal setelah panen adalah sortasi atau pemilihan buah. 
  • Buah melinjo tua dipisahkan dari yang muda demikian pula daun dan bunganya. Buah tua berwarna merah dan berbiji keras. Buah muda berwarna hijau dan biji lunak. 
  • Hasil panen melinjo dijual sebagai sayuran dan bahan baku pembuatan emping. 
Uraian berikut mengenai seluk beluk produk olahan melinjo yaitu emping, meliputi jenis-jenis kualitas, cara pembuatan, pengemasan dan penyimpanan.

Jenis-jenis emping 
  • Emping yang dijual di pasaran ada bermacam-macam ukurannya yaitu: kecil, sedang dan besar. 
  • Emping ukuran kecil dikenal dengan nama ‘Emping Geprek’. Emping ini dibuat dari satu biji melinjo untuk satu buah emping.  
  • Emping ukuran sedang dibuat dari beberapa biji melinjo yang dipipihkan dan satukan.  
  • Emping ukuran paling besar dibuat dari dua puluh sampai tiga puluh biji melinjo yandg dipipihkan dan disatukan.

Kualitas emping

Faktor yang dapat membedakan kualitas emping melinjo adalah perbedaan kualitas bahan baku dan perbedaan kualitas pembuatannya. Perbedaan kualitas emping terjadi karena proses pembuatan dilakukan secara manual dan sederhana. Perbedaan kualitas emping dapat diketahui dari perbedaan rasa dan penampilan fisiknya. Perbedaan ini akan mempengaruhi harga jualnya.  Beberapa kualitas emping:

  • Kualitas I: Emping yang kering disebut emping super karena terbaik kualitasnya. Ciri-ciri emping super adalah tipis dan ketebalannya merata dan relatif sama, warnanya putih kuning dan garis tengahnya seragam. Emping ini sering diekspor ke luar negeri dan termahal harganya.
  • Kualitas II: Tidak setipis emping super tetapi agak tebal, warnanya putih, garis tengahnya kurang seragam. 
  • Kualitas III: Agak tebal dan kurang merata, warnanya kuning dan garis tengahnya kurang seragam.
Prospek pemasaran melinjo
  • Melinjo mempunyai prospek pemasaran yang sangat baik, apabila telah diolah menjadi emping. Emping yang berkualitas baik atau super merupakan komoditi sektor industri kecil yang potensial dan berprospek cukup cerah dalam pengembangan ekspor non migas.
Share:

Cara Budidaya Pohon Mangga

Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.

Mangga merupakan tanaman buah tahunan berupa pohon yang berasal dari negara India. Tanaman ini kemudian menyebar ke wilayah Asia Tenggara termasuk Malaysia dan Indonesia.

1. Berbagai Manfaat Mangga Untuk Kesehatan

Melancarkan Pencernaan

Mangga sangat banyak bermanfaat bagi orang yang menderita keasaman dan enzim yang membantu untuk meringankan masalah gangguan pencernaan. unsur-unsur Bio-aktif seperti Ester, terpene dan Aldehida yang terkandung dapat membantu pencernaan menjadi lebih mudah.

Menurunkan Kolesterol

Serat dan vitamin C dalam buah mangga membantu untuk menurunkan kadar level serum kolesterol khususnya kolesterol “Low-Density Lipoprotein” (LDL).

Sumber vitamin E

  • Dalam banyak jenis mangga ada sekitar 2,3 sampai 3 mg vitamin E per buah Mangga. Meningkatkan Daya Konsentrasi dan Memori
  • Mangga yang berguna untuk anak yang kurang konsentrasi dalam belajar, karena mengandung asam Glutamin yang baik untuk meningkatkan memori dan menjaga sel-sel aktif.
Untuk Mengobati Jerawat 
  • Mangga membantu dalam membersihkan pori-pori tersumbat yang menyebabkan jerawat. caranya: iris mangga menjadi potongan-potongan sangat tipis dan letakkan di wajah Anda selama 10 hingga 15 menit, dan kemudian mandi atau cucilah wajah Anda. Gunakan air hangat untuk mencuci wajah Anda tersebut.

1. Pemilihan Lokasi Pertanaman

a. Iklim 
  • Temperatur antara 24 – 27oC. 
  • Curah hujan antara 750-2500 mm per tahun.  
  • Bulan basah 6-10 bulan dan harus ada batas yang jelas antara bulan basah dan bulan kering.

b.Ketinggian tempat tumbuh 
Pohon Mangga
  • Mangga masih dapat tumbuh cukup baik sampai ketinggian 1200 m di atas permukaan laut, namun pada tempat dengan ketinggian di atas 600 m di atas permukaan laut produksi dan kualitas buah kurang baik, karena terlalu dingin.

c. Tanah Yang Cocok Untuk Menanam Pohon Mangga
  • Mangga tumbuh baik pada tanah bertekstur ringan (lempung berpasir) sampai tanah bertekstur berat (lempung atau liat). 
  • Kedalaman tanah (solum) mencapai ketebalan sekurang-kurangnya 2 m.  
  • Struktur tanah lepas dan berbutir.  
  • Kemasaman tanah antara 5 – 7.

2. Budidaya Pohon Mangga

a. Perbanyakan tanaman Pohon Mangga
  • Mangga dapat diperbanyak dengan cara generatif (dengan biji) maupun secara vegetatif. 
  • Kualitas buah yang dihasilkan dengan biji tidak sama dengan sifat induknya, sedangkan yang diperbanyak dengan cara vegetatif (okulasi atau sambung) keunggulan sifat induknya dapat dipertahankan.

b. Pengolahan tanah 
Pohon Mangga
  • Lahan disiapkan sebelum musim hujan. 
  • Lahan dibersihkan dari rerumputan, dibajak, dicangkul.

c. Jarak tanam Pohon Mangga
  • Jarak tanam sekitar 8-12 m x 8-12 m, sehingga tanaman tidak akan berdekatan kalau sudah besar. 
  • Tanah yang tandus dapat di tanam dengan jarak yang lebih jarang.  
  • Ajir dipasang pada tempat yang akan dibuat lobang tanam.

d. Pembuatan dan pengisian lobang Pohon Mangga
  • Buat lubang-lubang dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm atau 80 x 80 x 80 cm dengan titik tengah di tempat ajir. 
  • Pisahkan tanah galian bagian atas dan bagian bawah.  
  • Isi lubang dengan tanah bagian atas yang dicampur pupuk kandang _ 30 kg/ lubang.  
  • Biarkan lobang terbuka kira-kira 2 minggu untuk mempercepat pelapukan.

e. Penanaman Pohon Mangga
  • Penanaman dilakukan pada musim hujan. 
  • Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari.  
  • Polibag di lepas dengan hati-hati jangan sampai tanah menjadi pecah.  
  • Usahakan leher akar tetap seperti pada waktu di persemaian dan bagian yang diokulasi/sambung tidak tertimbun tanah. 
  • Buat peneduh dari pelepah pisang, alang-alang, atau pelepah kelapa pada setiap tanaman kurang lebih sampai umur 2-4 minggu.  
  • Siram tanaman dengan air secukupnya.

f. Perawatan Pohon Mangga

i. Penyiraman Pohon Mangga
  • Dilakukan setiap hari pada awal pertumbuhan sehingga tanaman tidak layu, atau tergantung cuaca.

ii. Pencegahan penyakit Pohon Mangga
  • Lakukan penyemprotan fungisida misalnya dengan bubur Bordeaux dengan dosis seperti yang tertera di kemasan. Keunggulan fungisida ini adalah kemampuannya melekat lebih baik dibandingkan fungisida lain.

iii. Pemberantasan hama Mangga
  • Kalau ada ulat, kutu putih dan hama lainnya segera diberantas. 
  • Kalau sedikit diberantas dengan cara manual dengan mematikan hama satu persatu.  
  • Kalau banyak diberantas dengan cara kimia, misalnya dengan Fastak, Cyumbush, Phosdrin dan lain-lainnya dengan dosis 2-3 cc / l air atau lihat dosis yang tepat dikemasan.

iv. Pemangkasan bunga, ranting dan cabang Mangga
  • Bila tanaman yang muda berbunga, sebaiknya bunga dipotong saja. 
  • Tanaman berbuah dengan baik sesudah berumur _ 4 tahun.  
  • Ranting atau cabang yang kering atau terkena penyakit dipotong agar tidak menular.

v. Penyiangan dan penggemburan Mangga
  • Gulma harus disiangi agar tidak menjadi pesaing tanaman mangga. 
  • Penyiangan pada tanaman muda harus dilakukan dengan hati-hati. Sebaiknya dilakukan dengan mencabut gulma.  
  • Penggemburan dilakukan disekitar tanaman mangga bersamaan dengan penyiangan sehingga memberikan lingkungan yang baik bagi akar.

vi. Pemupukan Tanaman Mangga 
  • Tanaman berumur satu tahun dipupuk dengan campuran _ 10 kg pupuk kandang yang telah jadi tanah, 2,5 kg tepung tulang dan 5 kg abu pembakaran kayu. 
  • Tanaman berumur _ 9 tahun dipupuk dengan _ 50 kg pupuk kandang, 7,5 kg tepung tulang dan 15 kg abu kayu setiap pohon.  
  • Pupuk diatas sudah mengandung unsur N, P dan K yang cukup.  
  • Pupuk buatan dapat pula diberikan seperti Urea, TSP, DAP, KCl dan pupuk daun seperti Vitabloom, Gandasil, Pokon, Bayfolan dengan dosis seperti yang tertera dikemasan.  
  • Pemupukan dilakukan 1-2 kali setahun.

vii. Pemanenan Mangga
  • Tanaman hasil okulasi atau sambung mulai berbuah pada tahun keempat. 
  • Jumlah buah lebih kurang 10-15 buah dan terus meningkat dengan bertambah umur.  
  • Pada umur 6 tahun bisa menjadi 50-70 buah.  
  • Buah paling banyak di hasilkan pada waktu umur 20-40 tahun antara 1000-3000 buah.  
  • Lama penyerbukan bunga sampai menjadi buah yang masak _ 105 sampai 130 hari.  
  • Buah sudah bisa di panen apabila sudah ada satu atau dua buah mangga masak telah jatuh.  
  • Tanda-tanda buah yang masak yaitu bila kita pegang terasa lebih lunak atau ada perubahan warna menjadi kuning atau kemerahan tergantung varietas.  
  • Jenis manalagi, arum manis, dan gadung berubah menjadi hijau kebiruan
Share:

Cara Budidaya Durian


Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit), dan durian adalah buah yang kontroversial. Meskipun banyak yang menyukainya, sebagian yang lain muak dengan aromanya.

Bernyata buah durian memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Tidak hanya pada daging buahnya, tetapi juga pada kulit dan daunnya. Namun perlu di ingat juga bahwa makan buah durian dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu kadar kolesterol dalam durian juga cukup tinggi.

Tetapi durian merupakan makanan sehat yang baik untuk tubuh jika dimakan tanpa berlebihan. Di dalam daging buah durian mengandung banyak sekali zat gizi, di antaranya adalah karbohidrat, lemak, protein, serat, kalsium (Ca), fosfor (P), asam folat, magnesium (Mg), potasium/kalium (K), zat besi (Fe), zinc, mangaan (Mn), tembaga (Cu), karoten, vitamin C, thiamin, niacin, dan riboflavin. Durian juga mengandung gula yang cukup banyak serta sifatnya panas sehingga penderita diabetes dan ibu hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi durian.

Buah durian memiliki manfaat mineral alamiah yang mudah dicerna oleh tubuh kita. Durian juga mengandung fosfor dan zat besi yang 10 kali lebih banyak dari buah pisang (mas, ambon, dan beranga). Tapi karena kandungan mineralnya yang tinggi, terutama kalsium dan zat besi, durian dapat menjadi penyebab masalah pada pergerakan usus besar. Bagi yang memiliki riwayat darah tinggi, disarankan untuk tidak mengkonsumsi buah ini bersama dengan alkohol karena dapat menyebabkan stroke. Selain itu, disarankan untuk banyak minum air putih sebelum dan sesudah makan durian untuk menghindari dehidrasi.

Pemilihan Lokasi Pertanaman Durian

A.Iklim
  • Durian tumbuh baik pada daerah tropika basah.
  • Curah hujan ideal adalah lebih dari 2000 mm pertahun dan tersebar merata sepanjang tahun.
  • Lama bulan basah 9-10 bulan pertahun. Musim kering lebih dari 3 bulan akan menggangu pematangan buah durian.
B.Ketinggian tempat penanaman Durian
  • Ketinggian yang lebih ideal adalah 100 - 500 m dari permukaan air laut.
  • Bila ditanam pada tempat yang lebih tinggi akan terjadi penurunan kualitas.
C.Tanah Yang Cocok Untuk Penanaman Durian
  • Durian tumbuh baik pada tanah dengan pH netral.
  • Durian menghendaki tanah dalam dengan drainase baik. Akar durian peka terhadap rendaman air.
D.Budidaya Durian

a. Perbanyakan tanaman
  • Durian dapat diperbanyak dengan cara generatif (dengan biji) atau dengan cara vegetatif.
  • Bila diperbanyak dengan biji, keunggulan sifat induk tidak dapat dipertahankan  
  • Sedangkan bila diperbanyak dengan cara vegetatif keunggulan sifat induk dapat dipertahankan.
b. Pengolahan tanah
  • Tanah dibersihkan dari rerumputan, dibajak, dicangkul dan batang serta kayu yang ada disekitarnya dikumpulkan.
  • Bila drainainase yang kurang baik, dibuat parit-parit drainase di sekitar kebun.  
  • Dilakukan menjelang atau sebelum musim hujan.
c. Penanaman di lapangan
  • Jarak tanam 10-12 m x 10-12 m.
  • Lubang tanam digali dengan ukuran 80 x 80 x 70 atau 70 x 70 x 60 cm. 
  • Siapkan lubang tanam 2-4 minggu sebelum tanam.   
  • Tanah galian lapisan atas lebih kurang 20 cm ditempatkan di sisi lubang secara terpisah dari lapisan bawah, lalu dicampur kompos/pupuk kandang + 30 kg/ lubang dan dibiarkan 2-3 minggu.  
  • Bibit diletakkan di tempat lubang tanam sejajar dengan permukaan tanah dan keranjang di buka berhati-hati.  
  • Lubang tanam ditutup dengan tanah lapisan atas dan lapisan bawah kemudian dipadatkan dan diratakan.  
  • Penanaman dilakukan pada awal musim hujan, pada waktu penanaman bibit sebaiknya kita beri naungan untuk menghindari sengatan matahari, guyuran hujan yang lebat juga untuk melindungi tanaman muda dari terjangan angin kencang.  
  • Tanah di sekitar tanaman sebaiknya ditutupi dengan dengan jerami kering agar kelembaban tanah tetap stabil.  
  • Naungan bisa dibongkar setelah tanaman berumur _ 3-5 bulan.
d.Pemeliharaa Durian

i. Penyiraman
  • Pada awal pertumbuhan dilakukan setiap hari tergantung cuaca.
  • Selanjutnya dilakukan 1 –3 kali seminggu di musim kemarau, terutama ketika tanaman berbuah.
  • Kekurangan air akan mengakibatkan kerontokan buah.
ii. Penyiangan
  • Penyiangan dilakukan ketika tanaman yang sudah ditumbuhi rerumputan disekitar batang tanaman.
  • Penyiangan pada tanaman muda harus dilakukan dengan hati-hati.
iii. Pemupukan
  • Pada umur 1 tahun diberi 500 g NPK. Jumlah pupuk meningkat setiap tahun 1 kg NPK pada umur 2 tahun, 1.5 kg NPK pada umur 3 tahun, 2 kg NPK pada umur 4 tahun.
  • Pupuk ditempatkan dalam rorakan (selokan) melingkari tanaman dengan kedalaman 10-15 cm. 
  • Lingkaran berubah mengikuti pertumbuhan tanaman dan tajuk pohon. 
  • Pupuk ditabur merata ke rorakan dan ditutup kembali dengan tanah.
iv. Pengendalian hama dan penyakit Durian
  • Hama seperti penggerek buah, penggerek batang dan perusak daun dikendalikan dengan menggunakan Sumithion 50 cc atau Thiodan 35 EC dengan dosis 2 cc/liter air.
  • Pada tanaman dewasa dapat dilakukan dengan menyuntikkan pestisida ke batang.

e.Manenan Durian
i. Berbunga
  • Bunga pertama muncul pada usia _ 8 tahun.
  • Musim berbunga jatuh pada musim kemarau, sekitar bulan Juni-September.

ii. Berbuah
  • Kurang lebih 4-5 bulan setelah berbunga, buah sudah matang.
  • Buah yang matang akan jatuh sendiri.  
  • Buah yang dipetik langsung, dianginkan 1-2 hari, kemudian diperam
Share:

Cara Budidaya Jeruk


Pada saat sekarang jeruk (Citrus sp.) sudah banyak ditanam di daerah tropis maupun subtropis. Jeruk manis umumnya ditanam di daerah 20–40 LU, dan 20–40 LS, sedangkan di sekitar khatulistiwa dapat ditanam sampai ketinggian 2.000 m dari permukaan laut. Temperatur optimal pertumbuhannya antara 25–30oC.

Jeruk manis telah lama dikenal sebagai buah dengan rasa segar dan bergizi. Selain kaya vitamin dan mineral, buah ini juga mengandung serat makanan yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh normal. Dengan rasanya yang asam-asam manis, buah jeruk manis dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk, baik segar maupun dibuat sari buah / jus.

Buah jeruk yang semakin tua, kandungan gulanya semakin bertambah, tetapi kandungan asamnya makin berkurang. Buah jeruk manis yang langsung terkena sinar matahari akan mengandung gula lebih banyak, demikan juga kandungan vitamin C-nya. Asam amino adalah persenyawaan yang dapat menjadi struktur protein. Selama perkembangan buah, kandungan asam amino berubah-ubah secara kuantitatif dan kualitatif.

Wanita disarankan untuk mengkonsumsi buah ini karena kandungan lycopene yang ada di dalamnya dapat mencegah penyakit kanker payudara. Bagi ibu hamil, jeruk manis dapat mengurangi resiko bayi lahir cacat. Sedangkan bagi anak-anak, kandungan flavonoids di dalamnya dapat menjadi sel imun dan antibodi yang berguna untuk kekebalan tubuh agar tidak mudah terserah flu dan pilek. Oleh karena itu, sering-seringlah memberikan minuman jeruk peras pada anak Anda agar asupan vitamin yang ada dalam jeruk manis bisa terpenuhi. Sekedar informasi, jangan terlalu sering memberikan minuman jeruk manis instan kemasan kotak atau sachet karena mengandung bahan pewarna dan pengawet, yang bila terlalu sering dikonsumsi dalam jangka panjang akan menimbulkan sel kanker.

Cara Budidaya Jeruk Manis

1.Pemilihan Lokasi Pertanaman 
Share:

Cara Budidaya Bawang Daun


Bawang daun merupakan jenis sayuran dari kelompok bawang yang banyak digunakan dalam masakan. Dalam seni masak Indonesia, daun bawang bisa ditemukan misalnya dalam martabak telur, sebagai bagian dari sop, atau sebagai bumbu tabur seperti pada soto.

Bawang daun sebenarnya istilah umum yang dapat terdiri dari spesies yang berbeda. Jenis yang paling umum dijumpai adalah bawang daun (Allium fistulosum). Jenis lainnya adalah A. ascalonicum, yang masih sejenis dengan bawang merah.

Bawang daun bisa tumbuh di dataran rendah maupun tinggi. Dataran rendah yang terlalu dekat pantai bukanlah lokasi yang tepat karena pertumbuhan bawang daun menginginkan ketinggian sekitar 250-1.500 m dpl. Di daerah dataran rendah produksi anakan bawang daun juga tak seberapa banyak. Curah hujan yang tepat sekitar 1.500-2.000 mm/tahun. Daerah tersebut sebaiknya juga memiliki suhu udara harian 18-25°C. Tanah dengan pH netral (6,5-7,5) cocok untuk budi daya bawang daun. Bila tanah bersifat asam lakukan pengapuran pada saat pengolahan tanah. Jenis tanah yang cocok ialah andosol (bekas lahan gunung berapi) dan tanah lempung yang mengandung pasir.

Bawang daun (allium sp) telah ditanam sejak berabad-abak yang lalu di Cina dan Jepang. Ia merupakan tanaman perennial (tahunan) yang dibudidayakan secara annual (semusim) atau biennial (dua musim). Tanaman bawang daun tidak menghasilkan umbi, berdaun bulat panjang, dan berlubang seperti pipa. Struktur bunganya sama dengan bawang merah, dengan warna bunga putih. Bijinya yang masih muda berwarna putih dan setelah tua menjadi hitam.Ada dua jenis bawang daun, yaitu bawang bakung (allium fistulosum) atau bawang semprong / sibol dan bawang prei (allium porrum) atau leek. Yang pertama memiliki umbi kecil dengan daun bulat, panjang, dan berlubang seperti pipa. Sedang yang kedua tidak memiliki umbi dengan daun panjang, pipih berpelepah panjang, dan liat. Benihdisemaikandalambedengandenganlebar

Pedoman Budidaya Bawang Daun

Benih / bibit Bawang daun bisa diperbanyak lewat biji maupun tunas anakan. Umumnya petani Indonesia menggunakan setek tunas. Caranya dengan memisahkan anakan dari induknya. Pilihlah induk yang sehat dan bagus pertumbuhannya. Tetapi untuk jenis bawang daun impor bibit yang digunakan adalah dari biji yang dibeli di toko pertanian. Umumnya jenis bawang daun introduksi ini tergolong hibrida yang memang tak baik diperbanyak dengan tunas anakan atau dari biji hasil penanaman sendiri. Kelemahan bibit asal biji ialah panen bisa lebih lama l bulan daripada dengan bibit asal tunas anakan. Kebutuhan setek untuk 1 ha areal penanaman bawang daun ialah 200.000 setek. 
Benih asal biji kebutuhannya sebanyak 1,5-2 kg/ha. Bibit asal setek anakan bisa langsung ditanam ke lahan. Akan tetapi, terlebih dahulu kurangi perakaran dan potong sebagian daun untuk mengurangi penguapan. Apabila menggunakan biji, lakukan persemaian untuk mendapatkan bibit. Caranya, cangkul tanah persemaian sampai gembur. Tambahkan pupuk kandang sepertiga bagian lapisan olah. Kemudian taburkan benih secara merata, tak perlu dalam cukup 0,5-1 cm dari permukaan tanah. Tutupi dengan lapisan tanah tipis-tipis. Seminggu kemudian bibit tumbuh. Biarkan hmgga memiliki 2 atau 3 helai daun, baru dipindah ke lahan, Penanaman Bawang daun memerlukan daerah perakaran yang gembur. Jadi, sebaiknya tanah dicangkul dahulu sedalam 30-10 cm.
Tambahkan pupuk kandang. Buat bedengan selebar 1,5-2 m. Panjangnya sesuai kondisi lahan. Antar bedengan dibuat parit sedalam 25-30 cm dengan lebar sekitar 30 cm. Gunakan jarak tanam 20 x 25 cm atau 20 x 30 cm. Bibit asal biji yang sudah disiapkan maupun tunas anakan bisa ditanam dengan cara dipendam. Buat lubang kecil, masukkan bibit ke dalamnya dalam posisi tegak lurus. Tutupi dengan tanah. Tekan sedikit tanah di sekeliling batang agar sedikit padat. Selesai ditanam basahi tanah dengan penyiraman. Saat musim hujan cocok melakukan penanaman bawang daun karena sayur ini toleran terhadap curah hujan tinggi. Awal musim penghujan atau awal musim kemarau juga tak jadi masalah. Yang penting di musim kemarau ada air untuk menyiram,

Teknis dan Cara Budidaya Bawang Daun

Pembibitan

Ada dua cara melakukan pembibitan bawang daun. Pertama, menggunakan pembibitan benih dan kedua menggunakan pembibitan anakan. Tahap pertama budidaya bawang daun adalah pembibitan. Berikut ini merupakan tahap pembibitan bawang daun.

Pembibitan Benih 

  • Benih disemai di sebuah bedengan selebar 100-120 cm dan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan.
  • Tanah digemburkan dan diolah dengan ukuran kedalaman sekitar 30cm. Kemudian, pupuk kandang sebanyak 2 kilogram dicampurkan ke dalamnya.
  • Bedengan diberi semacam atap berbahan plastik transparan dengan ketinggian 100-150cm di sebelah timur, sementara tinggi di sisi barat cukup 60-80cm.
  • Benih pun ditaburkan pada sebuah garis atau larik-larik melintang dengan kedalaman sekitar 1cm dan jarak tiap-tiap larikan tidak lebih dari 10cm.
  • Sambil menunggu kecambah muncul, tutuplah benih tersebut dengan karung goni yang basah atau bisa juga menggunakan daun pisang.
  • Untuk merawatnya, disarankan agar penyiraman dilakukan setiap hari.
  • Pada usia 1 bulan, saatnya bibit diberikan pupuk daun dengandosis anjuran 1/3 hingga ½ dengan cara disemprot.
  • Nah, jika sudah berusia 2 bulan dan ketinggian bibit sudah mencapai 10cm hingga 15 cm, bibit bawang daun sudah siap dipindahkan.

Pembibitan Anakan

Berikut ini adalah bagaimana daun bawang dibudidayakan menggunakan pembibitan anakan.
  • Memilih rumpun yang hendak dibuat menjadi bibit haruslah berumur 2,5 bulan dan dalam kondisi sehat tidak terseranghama.
  • Pembongkarannya, rumpun piliahan tadi diangkat bersama dengan akar-akarnya.
  • Selanjutnya, tanah yang menempel dan akar atau daun tua ikut dibuang. 
  • Pisahkanlah rumpun tersebut hingga kita mempunyai rumpun baru yang terdiri dari 1-3 anakan daun bawang. 
  • Cara penanamannya adalah membuang sebagian daun dan bibit pun disimpan pada lokasi lembap serta teduh dengan durasi sekitar 5 hingga 7 hari. 
  • Bibit pun siap ditanam.

Pemeliharaan Bawang Daun

  • Setelah bawang daun berumur 15 hari setelah tanam lakukan penyulaman, bila ada bibit bawang daun yang mati atau yang pertumbuhannya kurang baik.
  • Lakukan penyiangan gulma setiap 3-4 minggu, atau setiap kali tumbuh gulma di sekitar tanaman bawang daun.
  • Pembubunan bagian dasar tunas selama 4 minggu sebelum panen.
  • Potong batang bunga dan daun tua untuk merangsang tunas. 
  • Siram 2 kali sehari, usahakan untuk tidak terlalu becek/basah.
  • Lakukan penyemprotan pestisida jika diperlukan bila muncul tanda-tanda hama dan penyakit, usahakan dengan pestisida nabati/organik.

Pemupukan Bawang Daun

Berikan pupuk pertama pada saat bawang daun berumur 25-30 hari setelah tanam. Selanjutnya lakukan pemupukan sesuai kebutuhan tanaman dengan memperhatikan laju pertumbuhan tanaman. Untuk hasil yang maksimal, menjaga kermahan lingkungan, dan hasil panen bawang daun yang sehat untuk dikonsumsi, gunakan Pupuk Organik.

Hama dan Penyakit

Hama yang sering diternukan di areal penanaman bawang daun antara lain ulat tanah (Agrotis ipsilon). Hama ini bisa membuat tanaman rebah. Pangkal batang yang diserang akan memperlihatkan bekas gigitannya. Bisa juga batang sampai terpotong hingga putus. Pengendalian secara kimia dengan menggunakan insektisida Dursban 20 EC dengan dosis 2-3 ml/i air. Daun-daun yang berlubang sering disebabkan oleh ulat penggerek daun (Spodoptera eaygua). Saat tanaman masih kecil imagonya meletakkan telur di daun, dan ulatnya yang menetas memakan daun terutama dari bagian pinggir dan bawah. Pengendaliannya dengan menyemprotkan insektisida Azodrin 2-3 cc/1 air atau Diazinon 60 EC dengan dosis 1-2 cc/1 air. Adapun penyakit yang merusak tanaman bawang daun ialah busuk batang lunak. Penyebabnya ialah cendawan Erwinia carotovora. Cirinya batang yang terserang busuk, basah, dan mengeluarkan bau tak enak. Penyakit yang berbahaya ini belum ditemukan cara pengendaliannya yang tuntas. Pergiliran tanaman diharapkan dapat memutus daur hidup penyakit. Begitu pula pemeliharaan lahan sayuran agar tidak kotor atau terlalu lembap.

Panen dan Pasca Panen

Sekitar umur 2 bulan, bawang daun sudah layak dikonsumsi. Bila menggunakan bibit asal biji maka waktu dihitung sejak tanaman mulai dipindahkan ke lahan. Satu hektar lahan mampu menghasilkan sekitar 100 kwintal sayur segar. Bawang daun biasanya dicabut semua bagiannya, termasuk akar. Bila anakan hendak ditanam lagi sisakan sebagian di lahan. Buang sebagian akar dan bagian daun yang layu atau busuk. Gabungkan rumpun yang daunnya besar dengan yang besar. Rumpun yang berdaun kecil digabungkan dengan yang kecil. Bila hendak diikat dalam suatu ikatan besar, beri alas terlebih dahulu di bagian luar. Alas inilah yang diikat bukan daun bawangnya langsung. Bawang daun tak dapat disimpan berlama-lama. Oleh karena itu, harus sesegera mungkin dibawa ke pasar agar mutunya masih baik ketika dijajakan ke hadapan konsumen.
Share:

Sistem Pernapasan Makhluk Hidup


Hidung 

Hidung terdiri dari dua lubang dan rongga hidung. Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir dan rambut hidung. Dua lubang hidung tersebut berfungsi sebagai tempat keluar masuknya udara. Selaput lendir dan rambut hidung berfungsi untuk menangkap debu agar tidak masuk ke paru-paru. 

Udara yang masuk melalui hidung kemudian melewati faring dan menuju pangkal tenggorokan (laring). Dari pangkal tenggorokan itu, udara masuk ke batang tenggorokan (trakea). Batang tenggorokan merupakan penghubung antara hidung dan paru-paru 

Paru-paru terletak dalam rongga dada yang terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Dalam dparu-paru terdapat bronkiolus. Bronkiolus merupakan cabang dari brokus. Ujung dari bronkiolus merupakan gelembung paru-paru yang disebut alveolus. Pada alveolus inilah terjadi pertukaran udara antara oksigen dan karbondioksida oleh darah. 

Proses Pernapasan

1.Inspirasi 
Pada proses pernafasan ini otot  diafrgma naik sehingga udara dari luar masuk kedalam paru-paru.

2.Eksprasi 
Pada pernafasan ini otot diafragma turun sehingga udara dari dalam paru-paru keluar seperti kita menghebuskan nafas 

Alat Pernapasan Hewan

Burung 

burung bernafas dengan paru-paru. Burung juga mempunyai alat pernafasan lain yang disebut pundi-pundi udara. Pundi-pundi udara  berfungsi untuk menyimpan udara yang digunakan pada waktu burung terbang.

Reptil 

Reptil bernafas dengan paru-paru.  Udara masuk melalui hidung, kemudian menuju batang tenggorokan lalu keparu-paru. Apabila reptil berada didalam air, misalnya buaya, lubang hidungnya dapat ditutup sehingga air tidak dapat masuk ke paru-paru 

Amfibi 

Hewan amfibi adalah hewan yang hidup didua alam, misalnya katak. Katak bernapas dengan menggunakan paru-paru. Katak juga dapat bernafas dengan menggunakan kulit.

Ikan 

Ikan bernafas menggunakan insang yang berjumlah empat pasang. Insang pada ikan terletak pada sebelah kanan dan kiri kepalanya.

Serangga 

bernapas dengan trakea. Trakea adalah pembuluh halus yang bercabang yang memnuhi seluruh bagian tubuh serangga dan bermuara pada stigma. Stigma adalah lubang yang terletak pada sisi tubuh bagian kanan dan kiri serangga. 

Cacing 

cacing tidak memiliki alat pernapasan khusus. Oleh karena itu oksigen masuk kedalam tubuh melalui kulit permukaan kulitnya yang basah. Sehingga alat pernapasan pada cacing adalah kulit. 

 Mamalia 

Hewan yang tergolong mamalia adalah hewanyang menyusui anaknya. Alat pernafasan mamalia sama seperti manusia. Sehingga mamalia bernafas dengan paru-paru. 

Penyakit yang Dapat menyerang alat pernafasan Manusia

1. Influenza

Influenza biasa disebut flu. Orang yang terserang flu kondisi tubuhnya menjadi lemah. Kuman penyebab flu dapat menyebar melalui udara.

2. Pneumonia

Penyakit ini merupakan penyakit radang paru-paru akut. Gejala penyakit ini sesak nafas, batuk yang disertai darah, dan dada terasa nyeri 

3.  Flu burung 

flu burung disebabkan oleh virus yang hidup di Salur pencernaan unggas. Jika masuk virus tersebut masuk kedalam tubuh manusia maka akan menyebabkan penyakit. 

Gejala yang timbul adalah panas melebihi 38 derajat, hidung berair, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan sesak nafas.

4. TBC (Tuberculosis)


Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru. Gejala penyakit ini adalah mudah lelah, berat badan menurun, batuk berdahak disertai darah dan nyeri dibagian dada.
Share:

Membuat Proposal Penelitian



Pendahuluan
 Latar Belakang masalah
Rumusan dan pembatasan masalah
Tujuan Penelitian
Kajian Pustaka
Asumsi dan Hipotesis
Definisi operasional
Metodologi penelitian
Subjek Penelitian
Instrumen Penelitian
Desain dan Prosedur Penelitian
Teknik Pengolahan Data
Jadwal Kegiatan
Daftar Pustaka

MASALAH

Strategi mencari masalah penelitian:
Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian
Seminar, diskusi, dan pertemuan ilmiah lain
Pernyataan pemegang otoritas
Pengamatan sepintas/tidak sengaja
Pengalaman pribadi
Perasaan intutitif/inspirasi tiba2
Strategi pemilihan masalah yang layak diteliti:
Topik tersebut aktual dan mendesak utk diteliti
Terjangkau oleh kemampuan dan keterampilan si peneliti (skill)
Datanya lengkap dan mudah didapat (researchable topic),literature banyak
Biaya, waktu, alat2 dan tenaga peneliti cukup untuk meneliti topik itu.
 Pertimbangan khusus dalam memilih MASALAH:
Dapat dilaksanakan
Berguna untuk kepentingan luas
Menarik minat
Nilai teoritis
Nilai praktis

BENTUK-bentuk RUMUSAN MASALAH ( pertanyaan penelitian):
Deskriptif : yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya 1 variabel atau lebih.
Komparatif: membandingkan 1 atau lebih variabel penelitian pada 2 atau lebih sampel yang berbeda atau pada waktu yang berbeda (melihat perbedaan).
Asosiatif : mempertanyakan hubungan antara 2 variabel atau lebih, dengan 3 bentuk hubungan: simetris (kebetulan munculnya bersamaan), kausal (sebab akibat), resiprokal (timbal balik, interaktif).


KAJIAN PUSTAKA

Adalah : uraian atau deskripsi tentang literatur yang relevan dengan bidang/ topik tertentu.
Memilih Daftar pustaka:
Prinsip kemutakhiran (recency)/ sumber bacaan terbaru
Prinsip relevansi (relevance)/ yang berkaitan langsung dgn topik penelitian
Dari  teori-teori / konsep umum dilakukan analisis melalui penalaran DEDUKTIF.
Dari hasil-hasil penelitian (jurnal),  dilakukan pemaduan /sintesis dan generalisasi melalui penalaran INDUKTIF.

HIPOTESIS

Hanya ada pada penelitian KUANTITATIF, dan adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian dan perlu dibuktikan secara empiris. Tapi pada penelitian DESKRIPTIF dan EKSPLORATIF tidak membuat rumusan hipotesis karena bertujuan hanya untuk memperoleh data dasar.

Hipotesis merupakan rangkuman yang diambil dari kesimpulan teoritis dari penelaahan kepustakaan  (teori dan jurnal) dan merupakan jawaban trhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.

Saran2 dalam membuat rumusan hipotesis:

Hipotesis hendaklah menyatakan pertautan antara 2 variabel atau lebih.
Hipotesis hendaklah dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan.
Hipotesis hendaklah dirumuskan secara jelas dan padat.
Hipotesis hendaklah dapat diuji dari hasil pengumpulan data2.

Secara garis besar hipotesis ada 2 bentuk pernyataan: (a) hipotesis tentang HUBUNGAN (yang menyatakan tentang saling-hubungan antara 2 variabel atau lebih, mendasari berbagai penelitian korelasional) dan (b) hipotesis tentang PERBEDAAN (yitu yang menyatakan perbedaan dalam variabel tertentu pada kelompok yang berbeda2, pada penelitian komparatif).

2 jenis HIPOTESIS:

Hipotesis Nul (Ho): hipotesis yang menyatakan tidak adanya saling hubungan antara 2 variabel atau lebih, atau hipotesis yang menyatakan tidak adanya perbedaan antara kelompok yang satu dan kelompok lainnya

Hipotesis Alternatif (Ha): hipotesis yang menyatakan adanya saling-hubungan antara 2 variabel atau lebih, atau menyatakan adanya perbedaan dalam hal tertentu pada kelompok2 yang berbeda.

Perumusan mengenai hipotesis mana yang dipilih, hipotesis Nol atau Alternatif sebagai hipotesis penelitian tergantung kepada LANDASAN TEORITIS yang digunakan. Jika landasan teoritis menegaskan ‘tidak ada hubungan’ atau ‘tidak ada perbedaan’ maka hipotesis yang dirumuskan adalah HIPOTESIS NOL, sebaliknya, jika landasan teoritis mengarahkan adanya ‘hubungan’ atau ‘adanya perbedaan’, maka yang dirumuskan adalah HIPOTESIS ALTERNATIF. Tapi, biasanya penelitian ilmiah lebih banyak menggunakan HIPOTESIS ALTERNATIF karena pada dasarnya penelitian ingin mengungkapkan adanya ‘hubungan’ dan ‘perbedaan’, bukan sebaliknya. Jika hasil penelitiannya ternyata menerima HIPOTESIS NOL, peneliti wajib mengeksplorasi penelitiannya kembali yaitu dari:

Landasan teori. Kemungkinan ini terjadi bila peneliti salah memilih sumber bacaan dan kurang banyak membaca sehingga tidak memperoleh informasi yang terbaru dalam bidangnya, sehingga landasan teorinya telah kadaluarsa dan kurang valid yang berakibat pada tidak tepatnya hipotesis yang dibuat oleh peneliti tersebut.

Kemungkinan tidak representatifnya SAMPEL, terlalu kecil atau tidak diambil secara rambang/acak. Jika sampel trlalu kecil, mungkin suatu hipotesis alternatif tidak terbukti walaupun dalam populasi hipotesis tsb benar. Jika sampel tidak diambil secara acak, sampel menjadi tidak representatif sehingga hipotesis tidak terbukti kebenarannya walaupun dalam populasi hal tersebut benar.  

VARIABEL

Peneliti harus identifikasi variabel2 utama yang digunakan dan didefinisikan secara operasional. Definisi OPERASIONAL adalah definisi yang didasarkan atas sifat2 /hal yang dapat diamati/ diobservasi. Misalnya definisi operasional prestasi belajar adalah nilai rata2 semester 1 siswa.  Sebagai kelanjutan dari definisi operasional itu perlu pula ditentukan alat pengumpulan data (instrumen) yang akan digunakan.

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian.

Landasan teoritis yang menentukan apa yang menjadi variabel dalam suatu penelitian dan berapa banyak jumlah variabel yang digunakan.

 Dalam proses kuantifikasi, data bisa dikelompokkan dalam 4 jenis: DATA NOMINAL, DATA ORDINAL, DATA INTERVAL, DATA RATIO. Variabel juga dapat dikelompokkan berdasar tipe ini:

Variabel nominal: variabel yang ditetapkan berdasar atas proses penggolongan, bersifat DESKRIT dan saling pilah antara kategori satu dgn kategori lain, contoh: jenis kelamin, status pernikahan, jenis pekerjaan.

Variabel ordinal: variabel yang dikelompokkan berdasarkan jenjang dalam atribut tertentu, misalnya jenjang tertinggi diberi angka 1, dibawahnya diberi angka 2, dibawahnya lagi angka 3, begitu seterusnya. Contoh: hasil perlombaan, rangking, dll.

Variabel interval: variabel yang dihasilkan dari pengukuran yang diasumsikan setiap  satuan (unit) pengukuran itu sama, contoh: prestasi belajar, skor tentang sikap, penghasilan, dll.

Variabel Ratio: variabel yang dalam kuantifikasinya mempunyai nilai NOL mutlak. Dalam penelitian sosial jarang digunakan.

Macam2 variabel dari segi FUNGSInya: (pembedaan didasarkan atas hubungan sebab akibat dalam diri subjek penelitian sebagai suatu proses)

Variabel tergantung/dependen/kriterium: variabel yang akan diteliti
Variabel bebas/independen: yang memberi pengaruh utama terhadap variabel tergantung.
Variabel moderator: yang memberi pengaruh juga, tapi tidak dianggap utama: jenis kelamin
Variabel kontrol/kendali: yang diusahakan utk dinetralisasi/dikontrol: mengambil umur tertentu
Variabel rambang: yang dianggap tidak mempengaruhi variabel dependen secara berarti sehingga diabaikan saja
Variabel intervening: yang tidak pernah dapat diamati: proses belajar dalam diri siswa
 
PEMILIHAN ALAT PENGAMBIL DATA

Agar data penelitian berkualitas tinggi, alat pengambil datanya harus memenuhi syarat-syarat:

Reliabilitas: keterandalan/keajegan hasil pengukuran jika alat ukur yang sama itu digunakan oleh orang sama di waktu yang berbeda
Validitas: sejauh mana alat ukur tsb mengukur apa yag dimaksudkan untuk diukur.

KETERBAKUAN

Pengembangan INSTRUMEN pengumpul data
Perilaku individu --- > atribut psikologis
Atribut psikologis: kognitif (perangsangnya pertanyaan) dan non-kognitif(pernyataan).
SKALA pengukuran: kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, untuk menghasilkan data kuantitatif

Macam-macam SKALA dalam pendidikan:

Skala Likert
Skala Guttman
Rating Scale
Semantic Deferential
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.
Contoh:

1.Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang saudara harapkan.
    a. Sangat setuju            skor 5
    b. Setuju                skor 4
    c. Ragu-ragu                skor 3
    d. Tidak setuju                skor 2
    e. Sangat tidak setuju             skor 1

2.Membaca buku kuliah:
a.Selalu
b.sering
c.kadang-kadang
d.tidak pernah

Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
Misalnya :

Ya            Tidak
Baik              Buruk
Pernah                     Belum Pernah
Punya             Tidak Punya

Skala SEMANTIK DIFERENSIAL digunakan untuk mengukur sikap  tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinum dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan.


SKALA RATING

Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif  kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif.
 

Contoh:
    Kenyaman kampus:
    5      4    3    2    1   
   
    Kebersihan ruang kelas:
    5      4    3    2    1 
Share: